Jumat, 16 Desember 2011

^ MUTIARA – MUTIARA CINTA KAUM SUFI ^



CINTA KEPADA ALLAH
Kamu durhaka kepada Allah dan sekaligus menaruh Cinta kepada-Nya.
Ini adalah suatu kemustahilan. Apabila benar kamu mencintai-Nya, pastilah kamu taati semua perintah-Nya. Sesungguhnya orang menaruh Cinta tentulah bersedia menaati perintah orang yang dicintainya. Dia telah kirimkan nikmat-Nya kepadamu setiap saat dan tak ada rasa syukur yang kamu panjatkan kepada-Nya.*

MENCINTAI WANITA
Semua orang menyenangi wanita, tetapi mereka berkata,
”Mencintai wanita adalah awal sebuah derita.”
Bukan wanita yang membuat derita, tetapi mencintai wanita yang tidak mencintaimulah yang akan menciptakan derita bagimu.*
Malapetaka paling besar adalah bila kamu mencintai seseorang yang sedang mencintai orang lain. Atau jika kamu mengharap kebaikan seseorang, akan tetapi justru orang itu berharap agar kita celaka atau binasa.*

MENCINTAI ORANG-ORANG SALEH
Aku mencintai orang-orang saleh, meskipun aku belum termasuk golongan mereka.
Aku tetap berharap semoga aku mendapatkan syafaat dari mereka.
Aku membenci orang-orang durhaka meskipun sebenarnya, mungkin aku pun termasuk golongan mereka.*

CINTA BAGAIKAN BARA API
Cinta adalah penyembuh bagi kebanggan dan kesombongan, dan pengobat bagi seluruh kekurangan diri.
Cinta adalah bara api yang siap membakar dan menyala, selain yang dicintai.
Tauhid adalah pedang, yang jika diayunkan oleh pemiliknya akan dapat membakar semuanya, selain Allah Swt.*

IBADAH DENGAN CINTA
Di taman Cinta yang indah mempesona, ibadah itu berubah menjadi keindahan dalam kehidupan yang membawa kesenangan, kegirangan, dan kebahagiaan.
Di bawah keteduhan naungan Cinta, perintah ibadah tidak lagi menjadi beban yang harus dipikul, tetapi ia adalah sesuatu yang patut diterima dengan senang dan gembira.*

SAKIT CINTA
Apakah kamu tidak mengetahui, bahwa semua orang sakit mendambakan kesembuhan, kecuali para penderita sakit cinta, mereka merindukan sakitnya bertambah dan berhasrat agar sakitnya itu berlipat ganda.
Cinta adalah penyakit, tetap ia akan membebaskan penderitaannya dari segala penyakit lain.
Apabila penyakit cinta menimpa seseorang, maka dia tidak akan ditimpa penyakit lain. Ruhaninya menjadi sehat, bahwa nyawanya adalah kesehatan, yang semua orang ingin membelinya.*

CINTA LAUTAN TAK BERTEPI
Cinta adalah lautan tak bertepi, laut hanyalah serpihan buih belaka.
Ketahuilah! Langit berputar karena gelombang cinta, andai tak ada cinta, dunia akan membeku. Bila bukan karena cinta, bagaimana sesuatu yang organik berubah menjadi tumbuhan??? Bagaimana tumbuhan akan mengorbankan diri demi memperoleh ruh (hewan)??? Bagaimana ruh (hewan) akan mengorbankan diri demi nafas (ruh) yang menghamili Maryam??? Semua itu akan menjadi beku dan kaku bagai salju, tidak bias terbang serta mencari padang ilalang bagai belalang. Setiap atom jatuh cinta pada yang Maha Sempurna dan naik ke atas laksana tunas. Cinta-cinta mereka tak terdengar, sesungguhnya adalah lagu pujian Tuhan.*

KEDAHSYATAN CINTA
Sungguh, cinta dapat mengubah yang pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara berubah menjadi telaga, derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat.
Cintalah yang mampu melunakkan besi, menghancur-leburkan batu karang, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan kepadanya, serta membuat budak menjadi pemimpin.*

CINTA KEKASIH
Siapa yang mencintai selain Allah bukan karena adanya keterkaitan kepada Allah, maka hal itu adalah karena kebodohan dan kekurangannya dalam mengenal Allah.
Cinta kepada Rasulullah Saw adalah terpuji karena cinta ini merupakan buah dari cintanya kepada kepada Allah. Demikian pula cinta kepada ulama dan orang-orang yang bertaqwa, karena kekasihnya Kekasih adalah kekasih.
Utusan Kekasih adalah kekasih dan pecinta Kekasih adalah kekasih. Semua itu terpulang kepada cinta utama, lalu tidak melampauinya kepada yang lain.*

MUSTIKA CINTA
Cinta adalah mustika, juga mutiara-mutiara, bahkan nyanyian bisu yang menusuk dinding-dinding Samawat sampai ke Sidratul Muntaha.
Cinta adalah jutaan burung yang terbang tanpa sayap, tanpa bulu, tanpa kepak yang mengibas ke angkasa, lalu menembus Cakrawala Ilahiyah dalam tengadah doa-doa, bahkan dalam ketakberdayaan fananya, dalam fananya menuju keabadianNya.
Lalu tak ada lagi yang bisa dimaujudkan dari Wajah Yang Maha Indah, dari Keindahan Paripurna KeagunganNya, dan Keagungan Kemahaindahan ParipurnaNya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar