Minggu, 29 Mei 2011

,, PERENCANAAN ORGANISASI KEWIRASWASTAAN ,,

PERENCANAAN
Perencanaan adalah proses menentukan bagaimana organisasi dapat mencapai tujuannya, dimana ditujukan pada tindakan yang tepat melalui melalui proses analisa, evaluasi, seleksi diantara kesempatan-kesempatan yang diprediksi terlebih dahulu. Tujuan Perencanaan adalah membentuk usaha yang terkoordinasi dalam organisasi.

Perencanaan Organisasional mempunyai dua tujuan, yang pertama Tujuan Perlindungan (Protective) artinya meminimisasikan resiko dengan mengurangi ketidakpastian di sekitar kondisi bisnis dan menjelaskan konsekuensi tindakan manajerial yang berhubungan. Yang kedua, Tujuan Kesepakatan (Affirmative) artinya meningkatkan tingkat keberhasilan organisasional.

Koontz O’Donnel menyatakan maksud perencanaan adalah “untuk melancarkan pencapaian usaha dan tujuan”.

Keuntungan Perencanaan : Membantu wirausahawan berorientasi ke masa depan, Koordinasi keputusan yang tidak dibuat sekarang tanpa adanya gagasan tentang bagaimana ia akan mempengaruhi keputusan yang harus dibuat besok, dan Perencanaan menekan tujuan organisasional sehingga wirausahawan secara konstan dalam pencapaian tujuan organisasi

Kerugian Perencanaan : Penekanan pada program perencanaan akan memakan banyak waktu manajemen sehingga manajemen harus membagi antara waktu yang digunakan untuk perencanaan dengan waktu yang digunakan untuk fungsi manajemen lainnya seperti pemgorganisasian, mempengaruhi dan pengawasan.

JENIS-JENIS PERENCANAAN

Perencanaan Strategis adalah perencanaan jangka panjang yang dipusatkan pada organisasi secara keseluruhan sehingga wirausahawan memandang organisasi sebagai suatu unit total dan memutuskan apa yang hendak dilakukan dalam jangka panjang untuk mencapai tujuan organisasi. Perencanaan jangka panjang wirausahawan adalah mencoba menentukan apa yang dilakukan oleh organisasi agar berhasil dalam kurun waktu 3 sampai 5 tahun mendatang. Strategi sebagai suatu rencana luas dan umum yang dikembangkan untuk mencapai tujuan organisasional jangka panjang, sehingga strategi merupakan hasil akhir dari perencanaan strategis. Manajemen strategis merupakan proses yang menjamin bahwa proses dan manfaat organisasi dari penggunaan strategi organisasional yang tepat. Strategi yang tepat adalah strategi yang sesuai untuk kebutuhan organisasi pada saat tertentu

Empat langkah proses dalam manajemen strategis :
1. Perumusan strategi
2. Implementasi strategi
3. Pengukuran hasil strategi
4. Evaluasi strategi

Pertanyaan dalam merumuskan strategi yang tepat guna adalah :
 Apakah tujuan dan maksud organisasi tersebut?
Jawaban : kearah mana organisasi diarahkan, strategi yang tepat guna mencerminkan maksud dan tujuan organisasi
 Kemanakah organisasi dewasa ini diarahkan?
Jawaban : memberitahukan kepada wirausahawan apakah organisasi sedang mencapai tujuannya sehingga tingkat kemajuan kearah pencapaian tujuan memuaskan atau tidak
 Jenis kondisi lingkungan apa organisasi mempunyai keberadaan?
Jawaban : membantu wirausahawan dalam menetapkan kekuatan, kelemahan, masalah-masalah dan kesempatan organisasional yang ada baik lingkungan eksternal dan internal maupun didalam dan diluar organisasi
 Apa yang dapat dilakukan untuk bisa mencapai tujuan organisasi dengan lebih baik dimasa mendatang?
Jawaban : membuat wirausahawan menghasilkan strategi organisasi sesudah wirausahawan mempunyai kesempatan yang memadai

Perencanaan Taktis adalah Perencanaan jangka pendek yang menekankan pada operasi berbagai bagian organisasi yang sedang berjalan. Jangka pendek adalah kurun waktu antara satu tahun atau kurang. Wirausahawan menggunakan perencanaan taktis untuk menguraikan apa yang harus dilakukan oleh berbagai bagian dari organisasi untuk mencapai keberhasilan pada jangka waktu satu tahun atau kurang. Perencanaan taktis dipusatkan pada apa yang akan dilakukan dalam jangka pendek untuk membantu organisasi mencapai tujuan organisasi jangka panjang yang ditentukan dengan perencanaan strategis

Tingkatan Manajemen dalam waktu perencanaan :
1. Manajemen puncak mempunyai tanggung jawab utama untuk melihat apakah perencanaan sudah dilaksanakan atau tidak dan menggunakan waktu perencanaan lebih banyak dibanding manajemen tingkat menengah dan bawah
2. Manajemen tingkat menengah menggunakan waktu yang lebih banyak dibanding manajer tingkat bawah
3. Manajemen tingkat bawah lebih terlibat dalam kegiatan operasional dari organisasi dan mempunyai waktu yang lebih sedikit dalam proses perencanaan

Tipe Perencanaan :
1. Manajer tingkat bawah membuat perencanaan jangka pendek dengan keahlian operasi harian menyebabkan menjadi perencana terbaik pada jangka pendek
2. Manajer tingkat menengah membuat perencana jangka yang agak panjang
3. Manajer puncak membuat perencanaan jangka panjang yang mempunyai pengertian yang baik mengenai situasi organisasional keseluruhan

Langkah-Langkah dalam Proses Perencanaan :
1. Menyatakan tujuan organisasi yang jelas untuk dimulai suatu perencanaan
2. Memilih berbagai cara alternatif untuk mencapai tujuan
3. Mengembangkan premis/asumsi yang menjadi dasar alternatif kelayakan penggunaan setiap alternatif
4. Memilih alternatif terbaik untuk mencapai tujuan
5. Pengembangan rencana berdasarkan alternatif yang dipilih dimana rencana jangka panjang dan jangka pendek mulai dirumuskan
6. Memfungsikan rencana-rencana ke dalam tindakan-tindakan yang memberi organisasi dengan pengarahan aktivitas jangka pendek dan jangka panjang

PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PERENCANAAN

 Pendekatan Probabilitas Tinggi
Perencanaan menggunakan pendekatan probabilitas tinggi ditujukan langsung untuk menjamin tingkat keberhasilan yang bisa diterima dan juga tujuan organisasional dapat diukur. Keuntungan pendekatan probabilitas tinggi yaitu menghasilkan rencana yang tepat dan perencana hanya memusatkan pada penemuan cara yang praktis untuk mendapatkan tingkat keberhasilan yang diinginkan. Kerugian pendekatan probabilitas tinggi yaitu tidak mendorong rencana yg kreatif

 Pendekatan Maksimisasi
Perencana menggunakan pendekatan maksimisasi yang secara konstan menggunakan teknik kuantitatif dengan menggunakan model matematis melalui penggunaan model matematis, perencana pendekatan maksimisasi mencoba untuk : Meminimisasi sumber daya yang digunakan untuk mendapatkan tingkat prestasi tertentu dan memaksimumkan prestasi yang dapat dicapai dengan sumber daya yang tersedia serta mendapatkan keseimbangan biaya dan manfaat yang terbaik. Keuntungan Pendekatan Maksimisasi : secara kontinyu menekankan pada pencapaian keuntungan potensial dari organisasi dan menggunakan teknik kuantitatif untuk mengembangkan rencana-rencana. Kerugian Pendekatan maksimisasi : memperlakukan seluruh komponen organisasi dapat dikualifikasikan dan diprediksi walau beberapa aspek organisasi tidak dapat diprediksi dan dikuantifikasikan (perilaku manusia)

 Pendekatan Adaptasi
Pendekatan Adaptasi menekankan pada perencanaan yang efektif dipusatkan untuk membantu organisasi menyesuaikan diri dengan variabel eksternal atau internal. Perencana yang menggunakan Pendekatan Adaptasi, melihat perubahan organisasional yang tidak dapat dihindari, dan mengantisipasi pada perubahan masa depan, serta menentukan dan menganalisa organisasional bagaimana memodifikasi organisasi ketika untuk berubah. Keuntungan Pendekatan Adaptasi : berfokus pada lingkungan eksternal dan internal organisasi untuk memprediksi perubahan organisasional. Kerugian Pendekatan Adaptasi : penekanan yang kurang pada tujuan organisasi sehingga analisa dan perubahan yang dihasilkan merupakan akhir perencanaan daripada sebagai alat mencapai keberhasilan

Rencana adalah suatu tindakan tertentu yang diusulkan untuk membantu organisasi dalam pencapaian tujuan.

Empat Dimensi suatu Rencana :
1. Perulangan dimensi yang menguraikan jangka dimana suatu rencana digunakan dari waktu ke waktu
2. Waktu dimensi adalah jangka periode waktu yang diliput oleh rencana, baik jangka panjang maupun jangka pendek
3. Jangkauan dimensi menguraikan bagian dari sistem manajemen total dimana rencana ditujukan
4. Tingkatan dimensi menunjukkan tingkatan organisasi yang dirancang untuk tingkatan manajemen puncak, rencana tingkat menengah dan bawah untuk manajemen menengah dan bawah dimana sistem manajemen ini saling tergantung

JENIS-JENIS RENCANA
1. Rencana Tetap
a. Kebijaksanaan-Kebijaksanaan, Suatu kebijaksanaan merupakan rencana tetap yang memberi garis pedoman luas pada penyaluran manajemen pada arah tertentu, manajemen dituntun kearah pengambilan tindakan yang konsisten dengan pencapaian tujuan organisasional

b. Prosedur, merupakan rencana tetap yang menguraikan lebih spesifik tindakan yang berhubungan yang harus diambil untuk menyelesaikan tugas tertentu

c. Aturan-Aturan, merupakan rencana tetap yang merancang suatu tindakan tertentu yang diperlukan menunjukkan apa yang harus dilakukan oleh anggota organisasi dan apa yang tidak boleh dilakukan

2. Rencana Sekali Pakai
a. Program, merupakan rencana sekali pakai yang dirancang untuk melaksanakan suatu proyek khusus dalam organisasi dimana keberadaan program ini untuk pencapaian tujuan yang dapat diselesaikan
b. Anggaran, merupakan rencana keuangan sekali pakai yang meliputi jangka waktu tertentu. Anggaran perusahaan adalah rencana detail tentang bagaimana dana akan dibelanjakan

ALAT-ALAT PERENCANAAN
1. Peramalan (Forecasting), adalah teknik prediksi terjadinya lingkungan masa depan yang akan mempengaruhi operasi organisasi
2. Metode Analisa Runtun Waktu (Time Series Analysis Method), memprediksi penjualan dimasa datang dengan menganalisa hubungan historis antara waktu dan penjualan yang biasa disajikan dalam bentuk grafik
3. Penjadwalan (Scheduling), merupakan proses perumusan daftar aktivitas mendetail yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi. Daftar aktivitas merupakan bagian integral dari rencana organisasional

Dua macam penjadwalan :
• Peta Gant (Gant Chart) yang merupakan diagram balok dengan waktu horizontal dan sumber daya vertikal
• PERT (Program Evaluation and Review Technique) merupakan aktivitas proyek yang menunjukkan estimasi waktu yang diperlukan

PENGORGANISASIAN

Pengorganisasian adalah suatu proses pembentukan kegunaan yang teratur untuk semua sumber daya dalam sistem manajemen. Pengorganisasian yang sesuai dengan sumber daya akan meningkatkan efektifitas dan efisiensi dari penggunaannya.

Henry Fayol mengemukakan enam belas garis pedoman umum ketika mengorganisasi sumber daya-sumber daya :
1. Menyiapkan dan melaksanakan rencana operasional secara bijaksana
2. Mengorganisasi aset kemanusiaan dan bahan sehingga konsisten dengan tujuan-tujuan sumber daya
3. Menetapkan wewenang tunggal, kompeten, energik
4. Mengkoordinasikan semua aktivitas-aktivitas dan usaha-usaha
5. Merumuskan keputusan yang jelas dan tepat
6. Menyusun bagi seleksi yang efisien sehingga tiap-tiap departemen dipimpin oleh seorang manajer
7. Mendefinisikan tugas-tugas
8. Mendorong inisiatif dan tanggung jawab
9. Memberikan balas jasa yang adil dan sesuai bagi jasa yang diberikan
10. Memberikan sanksi terhadap kesalahan dan kekeliruan
11. Mempertahankan disiplin
12. Menjamin bahwa kepentingan individu konsisten dengan kepentingan umum dari organisasi
13. Mengakui adanya satu komando/pimpinan
14. Mempromosikan koordinasi bahan dan kemanusiaan
15. Melembagakan dan memberlakukan pengawasan
16. Menghindari adanya pengaturan, birokrasi dan kertas kerja

Arti Penting Pengorganisasian
Pengorganisasian menciptakan dan mempertahankan hubungan antara semua sumber daya organisasi dengan menunjukkan sumber daya mana yang akan digunakan untuk aktivitas tertentu dan kapan, dimana serta bagaimana sumber daya tersebut digunakan

Tiga tanggung jawab difungsikannya departemen pengorganisasian :
1. Pengembangan rencana-rencana reorganisasi yang akan membuat sistem manajemen menjadi efektif dan efisien
2. Mengembangkan rencana-rencana untuk memperbaiki keterampilan manajerial yang sesuai dengan kebutuhan sistem manajemen
3. Mengembangkan suatu organisasi yang menguntungkan dalam sistem manajemen

Lima langkah utama dalam proses pengorganisasian :
1. Tercermin dalam rencana-rencana dan tujuan-tujuan
2. Menetapkan tugas-tugas pokok
3. Membagi tugas pokok ke dalam subtugas-subtugas
4. Alokasi sumber daya dan pengarah bagi subtugas-subtugas
5. Mengevaluasi hasil dari strategi pengorganisasian yang diimplementasikan

Teori Pengorganisasian Klasik adlah mnajemen awal mengenai bagaimana sumber daya organisasi dapat digunakan untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut Max Weber komponen usaha dari pengorganisasian adalah prosedur-prosedur dan aturan-aturan yang mendetail, suatu hirarki organisasi yang diuraikan dengan jelas dan hubungan antara anggota-anggota organisasi yang nonperson (impersonal)

Dua tipe dasar dari struktur yang ada dalam sistem manajemen :
1. Struktur Formal merupakan hubungan diantara sumber daya-sumber daya organisasi dan juga disajikan dengan bagan organisasi
2. Struktur Informal merupakan pola hubungan yang berkembang karena keberadaan anggota organisasi informal berkembang secara alami dan cenderung didasari oleh norma, nilai dan sosial dari individu

DEPARTEMENTALISASI DAN STRUKTUR FORMAL : PANDANGAN
KONTINGENSI
Metode pembentukan hubungan formal diantara sumber daya-sumber daya adalah dengan membentuk departemen-departemen untuk melaksanakan beberapa tugas organisasi
Departementalisasi adalah proses pembentukan departemen dalam sistem manajemen yang didasarkan pada faktor fungsi kerja yang dilaksanakan, produk yang dibuat, daerah yang dikuasai, sasaran konsumen dan proses yang dirancang untuk pembuatan produk

Fungsi merupakan tipe aktivitas yang sedang dilaksanakan dimana termasuk dalam pemasaran produk dan keuangan.
Produk merupakan pengorganisasian menurut produk memungkinkan wirausahawan mengelompokkan secara logis sumber daya-sumber daya yang perlu untuk menghasilkan suatu produk.
Wilayah endepartementalisasi daerah geografis pasar dimana sistem manajemen dipusatkan, ketika pasar dan lokasi kerja meluas maka jarak fisik antar berbagai tempat membuat tugas manajemen menjadi sulit.
Pelanggan membentuk departemen sebagai tanggapan dari sistem manajemen, sehingga pelanggan dapat diidentifikasi menjadi kelompok-kelompok yang logis.
Proses pembuatan menentukan departemen menurut fase pokok dari proses yang digunakan untuk pembuatan produk

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Formal yaitu Kekuatan pada diri wirausahawan, tugas, lingkungan dan bawahan

PEMBAGIAN TENAGA KERJA (DIVISION OF LABOUR)

Konsep pembagian tenaga kerja diberikan pada berbagai bagian tugas tertentu diantara sejumlah anggota organisasi sehingga produksi dibagi menjadi sejumlah langkah-langkah/tugas-tugas dengan tanggung jawab penyelesaian yang diberikan pada individu tertentu

Keuntungan dan Kerugian Pembagian Tenaga Kerja
Keuntungan : Pekerja berspesialisasi dalam tugas tertentu sehingga keterampilan dalam tugas tertentu meningkat, Pekerja memusatkan diri pada satu pekerjaan dan membuat pekerjaan lebih mudah dan efisien, Pekerja hanya perlu mengetahui bagaimana melaksanakan bagian tugas dan bukan proses keseluruhan produk

Kerugian : Pembagian kerja hanya dipusatkan pada efisiensi dan manfaat ekonomi yang mengabaikan variabel manusia. Kerja yang terspesialisasi cenderung menjadi sangat membosankan yang akan berakibat tingkat produksi menurun.

Pembagian Tenaga Kerja dan Koordinasi
Pembagian tenaga kerja dengan individu yang berbeda dalam mengerjakan tugas dikoordinasikan secara efektif sehingga manajemen dalam organisasi menjadi jelas. Mooney mendefinisikan koordinasi sebagai penyusunan secara beraturan usaha kelompok untuk memberikan kesatuan tindakan didalam mencapai tujuan bersama

RENTANG MANAJEMEN (SPAN OF MANAGEMENT) : mengarah pada jumlah individu yang diawasi oleh wirausahawan, semakin banyak individu yang diawasi semakin besar rentang manajemen dan semakin sedikit individu yang diawasi semakin sedikit rentang manajemen

Rentang Manajemen dinamakan juga : Rentang kekuasaan (span of authorithy), Rentang pengawasan (span of control), Rentang supervisi (span of supervision), Rentang tanggung jawab (span of responsibility)

Perancangan Rentang Manajemen : Pandangan Kontingensi
Harnold Koontz mengemukakan bahwa faktor situasi utama yang mempengaruhi kesesuaian dari ukuran rentang manajemen individual :
1. Kesamaan fungsi dimana aktivitas dilaksanakan oleh individu yang disupervisi adalah sama atau tidak
2. Hubungan geografis dimana bawahan secara fisik terpisahkan oleh tempat sehingga semakin dekat bawahan secara fisik maka semakin banyak individu yang dapat disupervisi oleh wirausahawan secara efektif
3. Kompleksitas fungsi dimana aktivitas dari tenaga kerja sulit dan rumit
4. Koordinasi menunjuk pada jumlah waktu yang harus dikeluarkan oleh wirausahawan untuk menyetarakan aktivitas-aktivitas dari bawahan dengan aktivitas pekerja yang lainnya
5. Perencanaan menunjukkan jumlah waktu yang dikeluarkan wirausahawan untuk mengembangkan tujuan-tujuan dan rencana-rencana sistem manajemen dan mengintegrasikannya dengan aktivitas bawahan mereka

Graicunas dan Rentang Manajemen
V.A. Graicunas memberikan konstribusi terhadap rentang manajemen dimana kontribusi ini adalah pengembangan suatu rumusan untuk menentukan jumlah hubungan yang mungkin antara wirausahawan dengan bawahannya ketika jumlah bawahannya diketahui.
Rumusannya :
2 C : jumlah total hubungan
C = n ( --- + n -1)
2 n : jumlah bawahan yang diketahui

Ketinggian Bagan Organisasi
Terdapat hubungan terbatas antar rentang manajemen dengan ketinggian bagan organisasi, semakin besar ketinggian bagan organisasi kewirausahaan semakin kecil rentang manajemen dalam organisasi kewirausahaan tersebut, demikian pula sebaliknya semakin rendah maka semakin besar rentang manajemen. Bagan organisasi dengan bagan ketinggian yang rendah biasanya ditunjuk sebagai datar (flat) dan yang besar ditunjukkan sebagai tinggi (tall).

Hubungan Skalar (Scalar Relationship)
Hubungan Skalar menunjuk pada rantai komando (chain of command)
Konsep hubungan skalar atau rantai komando berhubungan dengan konsep kesatuan perintah. Konsep kesatuan perintah (unity of command) menyatakan bahwa individu hendaknya memiliki satu atasan, jika terlalu banyak atasan yang memberikan perintah dapat menimbulkan kebingungan, perintah yang bertentangan dan pekerja yang frustasi dan juga menimbulkan ketidakefisienan dan ketidakefektifan.

PENGORGANISASIAN AKTIVITAS INDIVIDU

Pertanggung Jawaban adalah kewajiban untuk melaksanakan aktivitas yang dibebankan. Tanggung jawab adalah komitmen pribadi untuk menangani suatu pekerjaan sebaik mungkin sesuai dengan kemampuannya

Tiga bidang yang berhubungan dengan tanggung jawab :
1. Pembagian aktivitas kerja
2. Menegaskan aktivitas kerja dari manajemen
3. Bertanggung jawab

Menegaskan Aktivitas Kerja Manajemen
Suatu proses yang digunakan untuk menegaskan aktivitas kerja manajemen ‘membuat setiap manajer secara aktif berperan serta dengan atasannya, rekan sebaya, dan bawahan pada pekerjaan manajerial yang diuraikan secara sistematis untuk dikerjakan dan kemudian menegaskan peranan yang dimainkan tiap manajer dalam hubungannya dengan kelompok kerjanya dan dengan organisasi
Tujuan interaksi ini adalah untuk menjamin bahwa tidak ada tumpang tindih atau kesenjangan dalam meyakini pertanggungjawaban manajemen yang ada dan bahwa manajer hanya melaksanakan aktivitas-aktivitas yang menyebabkan tercapainya tujuan sistem manajemen

Alat yang dikembangkan untuk mengimplementasikan proses interaksi tersebut adalah pedoman tanggung jawab manajemen yang akan membantu anggota organisasi dalam :
1. Menguraikan berbagai hubungan tanggung jawab yang ada
2. Meringkas bagaimana tanggung jawab dari berbagai manajer dalam organisasi mereka berhubungan satu sama lain

Wewenang
Wewenang adalah hak untuk melaksanakan atau memerintah. Wewenang memungkinkan pemegangnya bertindak dengan cara tertentu dan mempengaruhi secara langsung tindakan orang lain melalui perintah yang dikeluarkan

Wewenang didefinisikan sebagai karakter komunikasi dengan mana ia diterima oleh individu sebagai penentuan tindakan yang akan diambil oleh individu dalam sistem.
Barnard menunjukkan bahwa wewenang hanya akan diterima jika :
1. Individu bisa mengerti perintah yang dikomunikasikan
2. Individu percaya perintah itu konsisten untuk tujuan organisasi
3. Individu melihat perintah itu sesuai kepentingan pribadinya
4. Individu secara fisik dan mental mampu menyesuaikan diri dengan perintah tersebut.

Menurut Chester Barnard akan makin banyak perintah manajer yang diterima dalam jangka panjang jika :
1. Saluran formal dari komunikasi digunakan oleh manajer dan dikenal semua anggota organisasi
2. Tiap anggota organisasi telah menerima saluran komunikasi formal melalui mana dia menerima perintah
3. Lini komunikasi antara manajer bawahan bersifat langsung
4. Rantai komando yang lengkap
5. Manajer memiliki keterampilan komunikasi yang memadai
6. Manajer menggunakan lini komunikasi formal hanya untuk urusan organisasional
7. Suatu perintah secara otentik memang berasal dari manajer

Jenis-Jenis Wewenang yaitu Wewenang Lini, Wewenang Staf, Wewenang Fungsional

Delegasi
Terdapat tiga langkah dalam proses pendelegasian :
1. Membebankan semua kewajiban tertentu pada individu
2. Proses pendelegasian melibatkan pemberian wewenang yang semestinya kepada bawahan
3. Penciptaan kewajiban pada bawahan untuk melaksanakan kewajiban yang dibebankan

Kendala bagi proses pendelegasian yaitu Kendala yang berhubungan dengan penyelia, Kendala yang berhubungan dengan bawahan, Kendala yang berhubungan dengan organisasi

Sentralisasi dan Desentralisasi : menguraikan tingkatan umum dimana pendelegasian ada dalam suatu organisasi. Istilah tersebut bisa divisualisasikan pada ujung yang berlawanan dari rangkaian kesatuan (continuum).

Desentralisasi Organisasi = Pandangan Kontingensi
Beberapa pertanyaan yang mungkin timbul untuk menentukan jumlah desentralisasi yang sesuai untuk situasi :
1. Berapa ukuran organisasi sekarang ini?
2. Dimanakah letak pelanggan organisasi bertempat?
3. Seberapa homogennya lini produk dari organisasi?
4. Dimanakah letak pensuplai organisasional?
5. Apakah terdapat kebutuhan bagi suatu keputusan yang cepat dalam organisasi?
6. Apakah kreativitas adalah ciri yang menguntungkan dari organisasi?

PENGEMBANGAN ORGANISASI

Tujuan Organisasi
1. Keuntungan adalah kekuatan motivasi bagi wiraswastawan
2. Pelayanan pada pelanggan dengan penyediaan nilai ekonomis yang dibutuhkan (barang dan jasa) membenarkan keberadaan organisasi bisnis
3. Tanggung jawab sosial bagi wiraswastawan sesuai dengan kode etik dan moral yang dibuat oleh masyarakat dimana industri tersebut berada

Arti Penting Tujuan Organisasi yaitu Pembuatan keputusan, Efisiensi organisasi, Konsistensi organisasi, Evaluasi kerja

Bidang-Bidang Tujuan Organisasi : Kedudukan pasar, Inovasi, Produktivitas, Sumber daya fisik dan financial, Perolehan laba, Kinerja dan perkembangan manajer, Kinerja dan sikap karyawan, Tanggung jawab kemasyarakatan

Garis Pedoman Penetapan Tujuan Berkualitas
1. Wiraswastawan harus membiarkan orang-orang yang bertanggung jawab mencapai tujuan mempunyai suara untuk menetapkannya
2. Wiraswastawan harus menyatakan tujuan sespesifik mungkin
3. Wiraswastawan harus menghubungkan tujuan dengan tindakan tertentu jika perlu
4. Wiraswastawan harus mengemukakan tujuan yang diinginkannya
5. Wiraswastawan hendaknya menspesifikasi ketika tujuan diharapkan tercapai
6. Wiraswastawan harus menetapkan tujuan hanya dalam hubungannya dengan tujuan organisasi lainnya
7. Wiraswastawan hendaknya menyatakan tujuan dengan jelas dan sederhana
8. Wiraswastawan hendaknya menetapkan tujuan cukup tinggi sehingga karyawan akan bekerja keras untuk memenuhinya, tetapi tidak terlalu tinggi sehingga karyawan akan menyerah didalam memenuhinya

Perubahan Organisasi adalah proses modifikasi organisasi yang ada dengan tujuan untuk meningkatkan efektivitas sampai sejauh mana organisasi tersebut mencapai tujuan-tujuannya, dengan melibatkan segmen organisasi yang sebenarnya dan biasanya termasuk perubahan lini wewenang organisasi, berbagai tingkatan tanggung jawab dalam organisasi dan lini komunikasi organisasi yang sudah mapan

Faktor-faktor pertimbangan dalam perubahan organisasi yaitu agen-agen perubahan, Penentuan apa yang hendak diubah, Evaluasi perubahan, dan Individu-individu yang dipengaruhi oleh perubahan, serta Tipe perubahan yang dibuat (perubahan orang-orang, perubahan struktural atau perubahan teknologi).

Perubahan Struktural adalah proses modifikasi organisasi yang menekankan pada peningkatan efektivitas organisasi dengan pengendalian perubahan yang mempengaruhi anggota organisasi selama pekerjaan kerja mereka

Bentuk-bentuk modifikasi dalam perubahan struktural mnjelaskan dan mendefinisikan jabatan, memodifikasi struktur organisasi agar sesuai dengan kebutuhan komunikasi organisasi, mendesentralisasikan organisasi untuk mengurangi biaya koordinasi, meningkatkan pengendalian subunit, meningkatkan motivasi dan mendapatkan fleksibilitas yang lebih besar.

Jumat, 20 Mei 2011

.. Entrepreneurship ,,

Kewirausahaan (Entrepreneurship) berasal dari bahasa Perancis yang artinya Perantara. Kewirausahaan didefinisikan sebagai proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul resiko finansial, psikologi dan sosial yang menyertainya, serta menerima balas jasa moneter dan kepuasan pribadi.

Wirausahawan adalah orang yang merubah nilai sumber daya, tenaga kerja, bahan dan faktor produksi lainnya menjadi lebih besar daripada sebelumnya dan juga orang yang melakukan perubahan, inovasi dan cara-cara baru

Tiga jenis perilaku yang harus dimiliki wirausahawan :

1. Memulai inisiatif
Inisiatif merupakan tindakan awal dalam memulai suatu pekerjaan. Inisiatif dapat dikembangkan melalui pengembangan daya inisiatif. Suatu inisiatif akan efektif apabila dibarengi dengan disiplin, sesuai dengan norma moral yang berlaku. Berbagai faktor yang dapat menyebabkan seseorang tidak berbuat apa-apa walaupun dia tahu tentang berbagai hal, seperti tidak atau enggan mencoba suatu usaha yang sebenarnya sudah diketahuinya disebabkan oleh kurang percaya diri, malas atau terbiasa apatis.

2. Mengorganisasi dan mereorganisasi mekanisme sosial/ekonomi untuk merubah sumber daya dan situasi dengan cara praktis
Tantangan dan permasalahan kewirausahaan merupakan suatu kenyataan yang harus dihadapi oleh seorang wirausahawan. Tantangan dapat bersifat teknologi, sosial, politik dan lingkungan. Pasar merupakan salah satu tantangan yang memerlukan perhatian yang cukup besar. Upaya penanggulangan terhadap tantangan dapat dilakukan dengan memilih teknologi yang sesuai dengan perkembangan zaman, mencermati perkembangan sosial budaya masyarakat yang menjadi fokus pemasaran, mengikuti perkembangan politik baik di dalam negeri maupun di luar negeri terutama yang berdampak pada bisnis, dan berusaha memenuhi persyaratan lingkungan yang ditetapkan, seperti ISO 9000, ISO 14000 dan Eco Label.

3. Diterimanya resiko dan kegagalan
Berani mengambil resiko yang diperhitungkan merupakan kunci awal dalam dunia usaha, karena hasil yang akan dicapai akan proporsional terhadap resiko yang akan diambil. Sebuah resiko yang diperhitungkan dengan baik – baik akan lebih banyak memberikan kemungkinan berhasil. Kegagalan merupakan sebuah vitamin untuk menguatkan dan mempertajam intuisi dan kemampuan kita berwirausaha, selama kegagalan itu tidak mematikan. Setiap usaha selalu akan mempunyai resiko kegagalan dan bila mana itu sampai terjadi, bersiaplah dan hadapilah.

Wirausahawan dunia modern muncul pertama kali di Inggris pada akhir abad 18, diawali dengan penemuan-penemuan baru seperti mesin uap, mesin pemintal dll. Tujuan utama yang menjadi kunci penting seorang wirausahawan adalah pertumbuhan dan perluasan organisasi melalui inovasi dan kreativitas. Jadi keuntungan dan kekayaan bukan tujuan utama.

Proses inovasi berawal dari Wirausahawan yang melihat adanya kebutuhan, kemudian berinisiatif untuk mengumpulkan data dan mendefinisikan konsep-konsep dengan menguraikan masalah-masalah menggunakan daya ingat untuk mencari kesamaan. Selanjutnya menemukan dan menggabungkan kesamaan dan gagasan yang berhubungan untuk mencari pemecahan sementara. Setelah itu, meneliti pemecahan dengan hati-hati agar bergerak terus tapi jika semuanya baik sehingga tercapailah keberhasilan.

Karakteristik Wirausahawan Menurut McClelland :

1. Keinginan untuk berprestasi
2. Keinginan untuk bertanggung jawab
3. Preferensi kepada resiko-resiko menengah
4. Persepsi kepada kemungkinan berhasil (percaya diri)
5. Rangsangan oleh umpan balik
6. Aktivitas energik
7. Orientasi ke masa depan
8. Keterampilan dalam pengorganisasian
9. Sikap terhadap uang

Ada beberapa karakteristik wirausahawan yang sukses dengan n Ach tinggi, yaitu :

1. Kemampuan inovatif atau pembaharuan.
2. Toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity)
3. Keinginan untuk berprestasi,
4. Kemampuan perencanaan realistis,
5. Kepemimpinan terorientasi kepada tujuan,
6. Obyektivitas
7. Tanggung jawab pribadi
8. Kemampuan beradaptasi,
9. Kemampuan sebagai pengorganisasi dan administrator

Tiga kebutuhan dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan ekonomi menurut McClelland yaitu kebutuhan untuk berprestasi (n Ach), kebutuhan berafiliasi (n Afill) dan kebutuhan untuk berkuasa (n Pow). Kebutuhan berafiliasi adalah kebutuhan untuk membentuk hubungan yang hangat dan bersahabat dengan orang lain, keinginan untuk diterima dan disukai. Kebutuhan untuk berkuasa menguraikan keinginan untuk mengendalikan cara-cara mempengaruhi orang lain tentang kebenaran dari superioritas orang lain.

Sumber-sumber gagasan dalam identifikasi peluang usaha baru :

 Kebutuhan akan sumber penemuan
 Hobi atau kesenangan pribadi
 Mengamati kecenderungan-kecenderungan
 Mengamati kekurangan-kekurangan produk dan jasa yang ada
 Mengapa tidak terdapat ?
 Kegunaan lain dari barang-barang biasa
 Pemanfaat produk dari perusahaan lain

Analisa Pulang Pokok merupakan suatu teknik untuk menentukan volume penjualan yang harus dicapai, agar tercapai posisi impas / pulang pokok (perusahaan tidak mendapat laba tapi juga tidak menderita rugi). Analisa Pulang Pokok adalah proses menghasilkan informasi yang mengikhtisarkan berbagai tingkat keuntungan dan kerugian yang berkaitan dengan berbagai tingkat produksi

Unsur dasar analisa pulang pokok :
a. Biaya tetap
b. Biaya variabel
c. Biaya total
d. Pendapatan total
e. Keuntungan
f. Kerugian
g. Titik pulang pokok

Hak guna paten (Franchising) : pengaturan secara formal dalam suatu hubungan / cara bisnis, dimana perusahaan franchise (pemilik hak guna paten) memberi hak istimewa kepada franchisee (perusahaan pengguna hak guna paten), untuk menggunakan nama, logo, produk, prosedur operasi, dsb

Jenis-jenis hak guna paten (franchise) :
1. Franchise untuk mendistribusikan hasil produksi seperti industri mobil
2. Franchise yang menawarkan nama, citra, metode menjalankan usaha, dll seperti McDonald, Kentucky Fried Chicken, Dunkin’ Donuts.
3. Franchise yang menawarkan jasa seperti agen pribadi, konsultasi pajak dan real estate

Pemasaran langsung merupakan proses penyampaian pesan maupun produk kepada pelanggan, melalui berbagi media. Pemasaran langsung adalah aktifitas total dengan mana penjual mempengaruhi transfer barang dan jasa pada pembeli, mengarahkan usahanya pada pemerhati dengan menggunakan satu media atau lebih untuk tujuan mengumpulkan tanggapan melalui telepon, pos atau kunjungan dari calon pelanggan

Teknik dalam pemasaran langsung :
a. kiriman pos langsung
b. telemarketing
c. penjualan door to door

Teknik alternatif pemasaran langsung :
1. Periklanan terklasifikasi
2. Periklanan display
3. Kiriman pos langsung
4. Katalog penjualan
5. Pemasaran tanggapan langsung media

Bentuk-Bentuk Kepemilikan perusahaan :
a. Pemilikan tunggal / perseorangan (firma) : Dimiliki dan dijalankan oleh 1 orang dan pemiliknya tidak perlu membagi laba
b. Kongsi : Ada perjanjian tertulis, dimiliki 2 orang atau lebih, umur perusahaan terbatas, pemilikan bersama atas harta, ikut serta dalam manajemen dan pembagian laba
c. Perusahaan Perseroaan : Perusahaan dengan badan hukum, kewajiban pemilik saham terbatas pada jumlah saham yang dimiliki, pemilikan dapat berpindah tangan, Eksitensi relatif lebih stabil/permanen

Sebuah kepemilikan bisnis harus terstruktur sesuai dengan kebutuhan pemilik dan berpotensi kewajiban bahwa bisnis ini bisa dikenakan. Berbagai jenis kepemilikan usaha adalah:
• Tunggal kepemilikan
• Kemitraan
• Terbatas Corporation
• Corporation (untuk keuntungan)
• Kemitraan terbatas, dan
• Nirlaba korporasi.

Definisi jenis – jenis kepemilikan :
 Usaha Perorangan dan Kemitraan
Sebuah kepemilikan tunggal atau kemitraan, adalah struktur kepemilikan yang ideal untuk bisnis dan datang atas atau usaha kecil rata-rata. Mereka tidak harus terdaftar dengan negara dan berlaku segera setelah satu orang masuk ke dalam bisnis dengan diri sendiri atau dua orang atau lebih masuk ke bisnis bersama. Penghasilan bisnis dilaporkan tentang pajak pribadi pemilik pendapatan. Mereka juga secara pribadi bertanggung jawab atas hutang bisnis atau keputusan pengadilan terhadap bisnis.
 Terbatas Korporasi
Menyediakan pemiliknya hanya itu, kewajiban pribadi terbatas untuk hutang bisnis dan klaim. Namun, LLCs menyerupai kemitraan ketika datang ke pajak. Para pemilik dari sebuah LLC membayar pajak atas saham mereka dari pendapatan bisnis pada pengembalian pajak pribadi mereka. Jenis organisasi yang baik bagi pemilik bisnis yang baik:
• Bisa dituntut oleh pelanggan
• Jalankan risiko menumpuk banyak utang, atau
• Memiliki aset pribadi besar mereka ingin melindungi.
 Korporasi (untuk keuntungan)
yang Manfaat yang paling signifikan untuk membentuk sebuah perusahaan adalah bahwa hal itu membatasi ‘pribadi kewajiban pemilik untuk penyok bisnis dan putusan pengadilan terhadap bisnis. Korporasi adalah badan hukum dan pajak independen. Ini membedakannya dari jenis usaha lain. Pemilik tidak menggunakan pajak pribadi mereka pajak untuk membayar pajak atas keuntungan perusahaan karena perusahaan sendiri membayar pajak tersebut. Setiap uang yang ditarik dari perusahaan dalam bentuk gaji, bonus, dll dibayarkan oleh pemilik dalam Surat Pemberitahuan pajak penghasilan pribadi mereka.
 Limited Kemitraan
Jenis organisasi bisnis sangat mahal dan rumit untuk mempersiapkan. Hal ini tidak dianjurkan bagi pemilik usaha rata-rata kecil. kemitraan Terbatas biasanya dibuat oleh satu orang atau perusahaan yang solicits investasi dari orang lain. Orang-orang yang berinvestasi dianggap sebagai mitra terbatas. Mitra umum bertanggung jawab operasi sehari-hari bisnis. Mereka secara pribadi bertanggung jawab atas penyok bisnis. mitra Limited memiliki sedikit kontrol atas keputusan-keputusan bisnis sehari-hari atau operasi. Karena itu mereka tidak secara pribadi bertanggung jawab atas hutang bisnis atau klaim.

Kepailitan merupakan suatu proses di mana seorang debitur yang mempunyai kesulitan keuangan untuk membayar utangnya dinyatakan pailit oleh pengadilan, dalam hal ini pengadilan niaga, dikarenakan debitur tersebut tidak dapat membayar utangnya. Harta debitur dapat dibagikan kepada para kreditur sesuai dengan peraturan pemerintah.

Alternatif penyelesaian kepailitan :
 LIKUIDASI : kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Pengertian lain adalah kemampuan seseorang atau perusahaan untuk memenuhi kewajiban atau utang yang segera harus dibayar dengan harta lancarnya Menurut PP 25 tahun 1999 pasal 1
 REORGANISASI : pengembalian fungsi suatu badan hukum ke dalam bentuk format semula
 RESCHEDULING : penjadwalan ulang